SLIDE

teksberjalan

INGIN MENJAGA KESEHATAN TANPA OBAT-OBATAN KIMIA MINUM JAMU AYOOOO......MINUM JAMU AYO PESAN DI SINI..... HUBUNGI KONTAK NUMBER DIJAMIN CESSSPLENGG... OJO LALI JAMU MBOK KASIANI CESSSSSPLENGGGGG...OJO LALI JAMU MBOK KASIANI CESSSSSPLENGGGGG... NO TELPON 08777-123-456-789 ALAMAT JL.SUMBER SEKAR GG.DAHLIA NO.41 LAWANG-MALANG-JATIM

Selasa, 15 November 2016

REVIEW Film Interrogation (2016)

Hasil gambar
Apa yang mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan? buka Lucas. Semua orang mencari dari kejadian, peristiwa, atau bahkan sejarah untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi Lucas menawarkan jawaban yang bisa dipilih salah satunya,  “untuk menghancurkan?….. Iri hati? Agama? Uang?”
Penggalian yang tiada habisnya adalah pencarian tentang sisi baik dan jahat, tapi itu begitu mudah bagi mereka yang sakit. Karena hanya orang sakit yang menginginkan satu sisi itu harus ditumbangkan dari muka bumi. Lucas tidak menunggu kematian tiba untuk menjawab dan memilihnya. Setiap sisi dapat kita ambil manfaatnya dalam sebuah kepentingan, pikirnya. Lucas berkata atas semua yang ia katakan sebagai sebuah keniscayaan: Kematian dan Kepentingan.
Kemudian cerita mengalir dalam sebuah tegangan cukup tinggi agar penonton juga mencari jawaban apa yang dapat ia temukan dari pertanyaan tersebut. Dan kita hanya mempercayai setiap tugas mereka yang berseragam adalah persoalan serius dan mempertaruhkan stabilitas negara. Belum tahu, setiap rancangan yang dimainkan oleh seseorang, serapi apapun, adalah perencanan panjang untuk mengelabui siapa pun. Seperti menyerahnya Hacker yang mempunyai penyakit kepribadian ganda itu, masih ingat filmnya? Sudahlah mendingan kalian serching aja tentang Who am i? Nothing system is safe, yang juga disitu ditunjukkan ‘rekayasa sosial’.
“Semua yang ada di sekitarmu itu palsu,” ucap kawan Lucas ditengah para penonton yang sedang menunggu bagian akhir, kemudian tersenyum atau mengomentari dalam pikirannya bahwa akurnya sudah ketebak. Tapi bukan itu yang sedang mereka mainkan. Atau juga dalam Irrational Man dimana alur sangat berhutang cerita dengan Crime and Punishment-nya penulis Rusia itu: F.D. telah memeberi kesempatan ruang bagi penonton untuk mencari apakah ketidakrasionalan seorang laki-laki yang kebetulan sebagai dosen filsafat. Jangan-janga film “?” tanda tanya produk Indonesia juga mempunyai harapan kesana.
Memang lain saat seseorang, yang mungkin tertarik dengan sebuah pencarian teka-teki, ketika melihat sebuah sajian yang sedikit “mikir” tanpa adegan semi atau persoalan hati. Penonton di teror oleh apapun yang membuatnya percaya bahwa si aktor utama adalah dia yang memiliki kelebihan Interogasi (di sini sutradara tidak memberikan flashback tentang kehebatan dia, tapi hanya sebuah perhitunga-perhitungan tepat yang sebagian besar sudah direncanakan secara matang) dan jelas sebagai agen untuk mengungkap setiap misi yang dilakukan para penjahat.
Film yang bergenre action ini diperankan oleh aktor kawakan Hollywood, tapi aku tak tahu apakah itu benar, yang wajahnya begitu realis sebagaimana mereka memperankan tokoh dan menyampaikan cerita panjangnya. Seperti kisah-kisah yang berulang layaknya aliran sungai yang berjalan melingkar atau memang sebuah pertanyaan yang tidak akan selesai untuk dijawab (selain juga persoalan yang metafisika) seperti kejahatan itu yang telah ditanyakan di atas.
Kemudian sejak orang misterius datang ke kantor FBI memberitahu bahwa akan ada ledakan dalam hitungan detik, beradulah dua aktor yang digambarkan dalam posisi yang berada ruang atau sisi yang berbeda secara tidak langsung. Jadi aduan kali ini dilakukan oleh dia spesialis interogasi dengan dia cowok misterius. Tempat pacuan menebak alur dari sebuah kejahatan dengan mudah diketahui Lucas dengan hanya berdiam sekian detik dan menemukan jawaban dari rumah memori. Kendatipun pertanyaan itu adalah teka-teki yang mengarahkan semua orang untuk mencoba peduli dengan sebuah pertanyaan. Tapi apakah jawaban itu menjadi penting kawan? (sang penulis tanya) sedangkan kita memiliki ribuan tawaran dari sejuta kemungkinan yang kita temukan, bukan?
Begitulah akhirnya keinsyafan seorang FBI yang terpengaruh dengan sosok hebat Lucas membuat ia begitu benar dan pantas disebut kesatria, rekan kerja yang solid dan profesional, atau sekedar kita sebut sebagai pahlawan yang mungkin 20 tahun lagi sudah menjadi nama sebuah jalan dikota besar. Dan memang semua akan berlanjut meskipun akalmu sudah enggan meimikirkannya. Atau mungkin buku tebal Erich F. yang berjudul akar-akar kekerasan kemudian berkembang dengan kita mencari jawaban atas pertenyaan yang diakhir diperjelas lagi,
“Apa yang mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar